Fasad Bangunan Green Building yang Nyaman dan Ramah Lingkungan

Fasad bangunan Green Building adalah salah satu cara di mana arsitek dan kondisi perubahan iklim bersepakat tentang bagaimana membangun ruang hidup dan ruang kerja yang fokus pada lingkungan. Ketika masyarakat menjadi lebih berkomitmen terhadap gaya hidup yang berkelanjutan, para insinyur dan desainer penelitian serta pengembangan industri konstruksi telah bergabung bersama arsitek membuat bahan untuk fasad bangunan ramah lingkungan menjadi garda depan perlindungan lingkungan.

Apa itu fasad bangunan?

Bagi Anda yang awam dengan dunia arsitektur mungkin belum memahami pengertian apa itu fasad bangunan. Fasad adalah bagian muka luar (eksterior) dari suatu bangunan. Umumnya bagian muka di sini merujuk pada bagian depan suatu bangunan tapi bisa juga termasuk bagian samping dan belakang.

Jenis fasad bangunan atau fasad gedung biasanya disesuaikan dengan gaya arsitekturnya. Seperti fasad bangunan tropis, fasad bangunan mediterranean, fasad gedung modern minimalis, fasad gedung artdeco hingga fasad gedung dengan konsep arsitektur hijau (konsep green arsitektur) yang sedang populer.

Saat konsumen menggunakan fasad bangunan atau fasad gedung berkelanjutan (sustainable) di bagian luar, maka hal tersebut akan membawa serta kenyamanan ke dalam bangunan. Sementara fasad melakukan tugasnya mengatur pertukaran panas dan cahaya, maka terjadilah pengaturan suhu di dalam bangunan, yang akan menurunkan jumlah konsumsi energi suatu bangunan.

Hal tersebut merupakan salah satu aplikasi dari konsep arsitektur hijau. Arsitektur hijau atau yang lebih dikenal dengan konsep green arsitektur merupakan suatu konsep desain arsitek yang menggunakan dasar prinsip serta mekanisme ekologi dan konservasi lingkungan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan suatu bangungan dengan konsumsi energi yang minimal dan ramah lingkungan. Arsitektur hijau sudah banyak diterapkan di beberapa fasad gedung modern di Jakarta seperti fasad gedung Kementrian Pekerjaan Umum dan fasad gedung Mina Bahari IV Kementeian Kelautan dan Perikanan.

Arsitektur hijau memanfaatkan mekanisme ekologis secara alami untuk kepentingan manusia sekaligus memberikan timbal balik kebermanfaatan terhadap lingkungan. Kekuatan dari mekanisme ekologis tersebut bergantung pada perlindungan terhadap sumber daya alam di planet ini serta pada konsumen (Anda) yang bersedia menjadi bagian dari aksi ini. Desain fasad bangunan Green Building dapat mengubah masa depan masyarakat kita apabila kita bekerja sama untuk memprioritaskan keberlangsungan kehidupan di Planet Bumi. Ada berbagai jenis fasad bangunan atau fasad gedung Green Building, tetapi hasil capaian yang diinginkan tetap sama: sebuah bangunan yang tidak memperburuk krisis lingkungan abad ini.

Fasad Gedung Berkelanjutan Mendukung Insulasi Termal

Insulasi termal merupakan salah satu kunci untuk penggunaan konsumsi energi minimal yang diusung konsep green arsitektur. Menjaga suhu dalam ruangan untuk konsisten sepanjang tahun, selama musim panas yang panas dan musim dingin yang dingin, menunjukkan keefektifan insulasi termal yang berfungsi dengan baik. Namun sistem pemanas dan pendingin tampaknya malah menjadi musuh alami suhu musim panas dan musim dingin.

Dari sinilah fasad bangunan atau fasad gedung yang berkelanjutan membuat perbedaan. Fasad tembus pandang dari polikarbonat menjaga suhu di dalam bangunan pada tingkat optimal berkat mekanisme pemantulan dan penyerapan radiasi matahari. Bahan fasad gedung ramah lingkungan ini menciptakan suasana nyaman di dalam struktur.

Ketika semuanya bekerja sebagaimana mestinya, termasuk nilai “U” dan “R” seperti apa yang seharusnya yang membuat kenyamanan internal sesuai dengan keseimbangan eksternal. Energi tidak hilang, namun emisi berkurang, dan jejak karbon bangunan tidak lagi meninggalkan tapak berukuran raksasa. Suatu keunggulan lainnya untuk desain fasad bangunan Green Building!

Fasad Gedung Green Building Membawa Perbaikan Rumah Ke Tingkat Yang Lebih Tinggi

Dewan Bangunan Green Building Amerika Serikat sejalan dengan desain fasad bangunan Green Building melalui program sertifikasi LEED nya, memberikan pengakuan terhadap struktur yang mempromosikan pengurangan emisi karbon dan limbah yang berakhir di tempat pembuangan sampah, mempromosikan penghematan energi dan penggunaan air yang efisien, meningkatkan kualitas udara dalam ruangan, melindungi sumber daya alam, dan dibangun di atas lokasi yang dianggap bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Tidak hanya lingkungan yang jadi lebih baik, tetapi juga nilai propertinya akan memiliki nilai tambah. Hal tersebut adalah bentuk pilihan ekonomi yang cerdas untuk membangun lingkungan.

Prinsip lain dari konsep arsitektur hijau adalah penggunaan material terbarukan. Fasad bangunan atau fasad gedung modern yang berkelanjutan juga dapat dibuat dari material terbarukan (seperti polycarbonate) tanpa memerlukan energi untuk prosesnya karena sudah tersedia. Berbagai jenis fasad gedung untuk Green Building tidak menempatkan standar sertifikasi di atas kualitas struktural. Fasad gedung dengan konsep Green Building juga harus memenuhi kriteria kinerja Danpal dengan kualitas yang prima.

Desain Fasad Bangunan Arsitektur Hijau Selaras Dengan Alam

Matahari adalah kekuatan alam yang dahsyat. Fasad bangunan Green Building hanyalah salah satu fitur dari ragam desain arsitektur. Namun, kedua entitas (alam dan arsitektur) yang sama sekali berbeda ini dapat bekerja sama untuk menciptakan kondisi yang nyaman di dalam gedung sehingga di luar jangkauan dinding bangunan, alam tetap diuntungkan.

Menjadi selaras dengan alam tentu saja bukanlah konsep baru. Namun dalam masyarakat yang sadar lingkungan seperti saat ini, banyak orang menyadari bahwa jika planet ini ingin berkembang, maka manusia menjadi penentu untuk membuat perubahan yang diperlukan.

Dulu, fasad gedung modern seolah menjadi simbol perusak alam. Keberadaan gedung dan alam seringkali berada di posisi yang saling dipertentangkan. Seiring berjalannya waktu, Arsitek menyadari bahwa manusia ingin tinggal dan bekerja pada bangunan yang juga mendukung kebutuhan lingkungan. Produsen bahan bangunan seperti Danpal menyadari bahwa teknologi saat ini lebih canggih dalam memberikan apa yang diinginkan pelanggan dengan tetap menjaga lingkungan mendapatkan apa yang dibutuhkannya.

Fasad Bangunan Green Building Dan Arsitektur Pencahayaan

Cahaya alami tentu saja sudah tersedia di alam. Keindahan cahaya alami, keunggulannya dibanding cahaya buatan, serta daya tariknya yang nyata, keistimewaan tersebut sudah lama dikenal dengan baik. Tetapi keistimewaan itu tidak akan ada sampai cahaya di siang hari dapat dimasukkan ke dalam sebuah bangunan tanpa menambahkan silau yang kerap menyertai cahaya alami sehingga pencahayaan alami bisa menjadi sebuah fitur arsitektur. Dalam kondisi yang tepat, siang hari dapat menjadi bagian integral dari fasad bangunan atau fasad gedung modern yang berkelanjutan. Ketika Anda memikirkan cahaya alami sebagai komponen arsitektur yang mempengaruhi kinerja sistem pemanas dan pendingin serta meningkatkan tampilan visual struktur, Anda akan semakin terkesan dengan kolaborasi yang telah dicapai Danpal dengan Ibu Pertiwi.

Arsitektur telah merangkul gerakan untuk “Go Green” dengan desain bangunan Green Building yang menerapkan praktik ramah lingkungan dan menggunakan bahan (seperti polikarbonat) yang sesuai dengan standar federal yang lebih ketat untuk kinerja mekanisme ekologis. Bangunan, seperti halnya manusia, memiliki jejak karbon yang dapat merusak lingkungan jika kita tidak berhati-hati. Fasad bangunan Green Building dari polikarbonat hanyalah salah satu cara Danpal untuk terus konsisten pada moto kami, Visi Global, Fokus Lokal. Di mana pun iklimnya, ada fasad bangunan Green Building Danpal yang akan meningkatkan kinerja struktur Anda terkait penggunaan energi berkelanjutan.

fasad gedung